Jumat, 09 Januari 2009

SISTEM INFORMASI PELAYANAN DOKTER PRAKTEK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Poliklinik udinus berdiri pada tahun 1996 dimana masih di bawah naungan STMIK dan APIKES dimana tujuan didirikan adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada civitas akademik STMIK DIAN NUSWANTORO dan APIKES LINTANG NUSWANTARA.

Gedung poliklinik UDINUS dulu berada dibekas SD Thresiana yang sekarang berubah menjadi gedung D kampus udinus dengan jumlah dokter 4 (empat) orang dan dibantu oleh 2 (dua) orang perawat.

Pada tahun 1998 seiring dengan perkembangan UDINUS dari perguruan tinggi menjadi sebuah UPT(Unit Pelaksanan Teknis) dibawah Universitas Dian Nuswantoro dan menempati gedung baru yaitu di jalan Nakula nomor 12 yang sampai sekarang masih berdiri dan merambah pelayanan yaitu pelayanan poli gigi dengan 2(dua) orang dokter gigi.

Pada tahun 2004 pelayanan ditingkatkan dengan merambah pelayanan kulit dengan seorang dokter ahli kulit yang masih ada sampai sekarang,lalu mulai akhir tahun 2007 pelayanan poliklinik UDINUS ditambah lagi dengan pelayanan akupuntur.

Poliklinik UDINUS juga membuat rekam medis untuk semua jenis pratek dokter yang diberikan,salah satu pratek dokter umum. Dimana setelah dokter memberikan pelayanan penuh mulai dari anamnesa hingga penulisan resep perawat membuat rekam medis sebagai bukti telah diberikan pelayan kesehatan. Di akhir pelayanan , perawat membuat laporan harian sebagai rekap pelayanan yang diberikan pada hari tersebut . laporan-laporan harian kemudian dihimpun menjadi satu sebagai input data untuk menyusun kaporan bulanan dan laporan akhir tahun.

Dalam penyusunan laporan baik mingguan bulanan atau tahunan perawat masih menggunakan metode tradisional yaitu secara manual dengan cara dicatat atau ditulis dengan tangan . hal ini disebabkan oleh kemampuan perawat yang masih kurang dalam mengoperasikan computer sehingga perawat menghitung satu demi satu data yang tercantum pada laporan harian mengakibatkan ketidaklengkapan laporan dan terjadinya kerangkapan data. Peningkatan jumlah pasien baru juga memperngaruhi bertambahnya input data. pada akhirnya , juga mengakibatkan kesulitan menyajikan informasih yang dihasilkan.

Derdasarkan permasalahan diatas maka penulis memilih judul penelitian rancangan system informasih pelayanan pratek dokter umum di poliklinik Universitas Dian Nuswantoro.

B. Rumusan Masalah

Walaupun telah dilakukan pencatatan data dengan cara manual yaitu ditulis dengan tangan pada formulir-formulir namun informasi yang dihasilkan masih sering terjadinya redudansi data pada hal dengan kemajuan Teknologi Informasi masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pengembangan system informaisnya. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini : “ yaitu Bagaiman rancangan sistem informasi pelayanan dokter praktek di poliklinik UDINUS ?”

C. Tujuan Penelitian

1 Tujuan Umum

Mengetahui sistem informasi pelayanan dokter praktek di poliklinik UDINUS untuk mengolah data dan mendapatkan informasih yang diingikan

2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui kendaka-kendala sistem informasi pelayanan dokter praktek di poliklinik UDINUS saat ini yang dapat diselesaikan dengan komputer.

b. Mengetahui sistem informasih saat ini sebagai dasar merancang sistem informasih dokter pratek

c. Mengetahui data base dan rancangan manajemen data base sistem informasi pelayanan di dokter praktek di poliklinik.

d. Mengetahui harapan dan kebutuhan pimpinan dan staf tentang sistem informasih yang dibuat

e. Mengetahui dukungan pimpinan dan pemilik pratek dokter

f. Mengetahui hasil rancangan sistem informasih.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

a. Untuk mengetahui secara langsung kegiatan – kegiatan dokter praktek poliklinik.

b. Mengetahui pengetahuan yang ada sehingga menjadi pengalaman yang berarti.

c. Menerapkan teori – teori yang telah didapat selama kuliah dengan yang ada di lapangan

2. Bagi dokter praktek poliklinik

Dapat memberikana informasi atau masukan terhadap dokter praktek khususnya bagian rekam medis dalam usaha mendukung proses pengembangan sistem informasi di masa yang akan datang.

3. Bagi akademik

Menambah bacaan dan referensi untuk perkembangan sistem informasi manajemen dokter praktek.

E. Lingkup Penelitian

1. Lingkup Keilmuan

Penelitian dilakukan dalam sistem informasi kesehatan khususnya manajemen informasi kesehatan.

2. Lingkup Materi

Materi penelitian yang digunakan adalah manajemen informasi kesehatan

3. Lingkup Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah loket pendaftaran di poliklinik UDINUS

4. Lingkup Metode

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode diskriptif dimana pengambilan data dilakukan dengan cara interview dan Observasi

5. Lingkup Objek

Obyek atau sasaran penelitian adalah sistem informasi pelayanan dokter praktek di UDINUS

6. Lingkup Waktu

Dilaksanakan pada bulan September 2008

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Dokter praktek

1. Pengertian dokter praktek

Sistem informasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter umum atau spesialis secara mandiri pada suatu tempat sarana kesehatan yang telah memperoleh ijin yang berwenang.

2. Kegiatan pokok pelayanan kesehatan dokter praktek meliputi

a. Upaya preventif

Kegiatan pelayanan kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit terhadap serangan penyakit dengan cara pemberian imunisasi, vaksinasi, KB .

b. Upaya promotif

Kegiatan pelayanan kesehatan sebagai upaya peningkatan kesadaran kesehatan pasien terhadap suatu resiko dengan cara penyuluhan kesehatan pada pasien.

c. Upaya kuratif

Kegiatan pelayanan kesehatan sebagai upaya penyumbuhan dan pengobatan terhadap penyakit tertentu, yang diderita dengan mendapatkan pengobatan dan tindakan medis.

B. Pelayanan Poliklinik / Rawat Jalan

1. Pengertian

Secara sederhana poliklinik di defenisikan adalah salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien berobat jalan atau di defenisikan sebagai pelayanan yang meliputi prosedur teraupetik dengan diagnostic serta pengobatan yang diberikan pada pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap.

2. Tugas Pokok

a. Mencatat data hasil pelayanan klinis ke dalam formulir RM meliputi ;

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan fisik

3. Diagnosis

4. Terapi

5. Tindakan

6. Hasil akhir pelayanan

b. Mencatat hasil kegiatan pelayanan

c. Informasi yang dihasilkan

1. Identitas pasien

2. Jumlah kunjungan per hari atau per bulan yang dapat ditinjau dari ;

a. Golongan umur

b. Asal kunjungan langsung atau lewat TPPRJ meliputi pasien lama atau baru.

c. Jenis kasus konsultasi

d. Asal pasien

3. Cara pembayaran

4. Diagnosis, tindakan yang dilakukan di poliklinik.

C. Pengertian sistem informasi manajemen

1. Pengertian sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pengertian lain mengenai sistem adalah elemen – elemen yang saling berkaitan yang membentuk suatu aktifitas untuk tujuan tertentu, sehingga dalam sebuah sistem terdiri dari sub sistem – sub sistem dan menggandung substansi tertentu.

2. Pengetian informasi

Informasi di defenisikan sabagai data yang telah diatur, disusun dan diolah sehingga mempunyai arti dan nilai. Nilainya berhubungan erat dengan factor ketelitian dan waktu ( informasi yang tepat dan akurat ).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

3. Pengertian sistem informasi

Sistem informasi adalah perangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dalam organisasi.

Aktifitas pada sistem informasi

a. Input adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem informasi.

b. Proses adalah konvensi atau pemindahan manipulasi dan analisi input data mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.

c. Output adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi yang menggunakan output tersebut.

d. Informasi merupakan umpan balik (feedback) yakni output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang berkempentingan untuk membantu mengevaluasi atau memperbaiki output.

4. Pengertian manajemen

Manajemen adalah Ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan menggerakkan orang lain dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

5. Pengertian sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen adalah suatu kesatuan yang paling terkait dari sistem informasi yang merupakan segala fasilitas yang ada untuk menyusun informasi yang relevan bagi para pemimpin dari segala eselon dan jabatan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan – keputusan yang efektif dan tepat pada waktunya, dalam menjalankan fungsi – fungsi yang menjadi tanggung jawab mereka.

Dari sumber lain menyebutkan sistem informasi manajemen merupakan satu sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang berbeda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam berbagi level suatu organisasi atau perusahan.

Sistem informasi manajemen juga diartikan sebuah informasi yang terpadu ( integrated ) untuk menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi menggunakan perangkat keras ( hardware) dan perangkat lunak computer, prosedur pedoman, model manajemen, keputusan dan data base.

D. Pengembangan sistem informasi manajemen

1. Tinjauan umum pengembangan sistem

Pendekatan sistem harus bekerja sama dengan para pemakai dan pihak manajemen untuk menetapkan sasaran – sasaran dan bentuk sistem baru, kemudian mengembangkannya.

2. Pengembangan sistem dengan daur hidup sistem ( sistem development life cycle / SDLC )

Dalam perkembangan daur hidup sistem tahap – tahap pengembangan dilaksanakan secara berurutan. Pengembangan sistem disebut daur sistem, karena setelah diimlementasikan sistem tersebut terus memberikan umpan balik untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya.

Sebuah sistem informasi berdasarkan kumputer mempunyai daur hidup yang mempunyai tahap – tahap dalam siklus yang saling sambung menyambung untuk mengaplikasikannya pada sistem computer, oleh Witthen (2001) dikemukan dengan menggunakan tahapan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle = SDLC), yang meliputi langkah-langkah :

a. Mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan

b. Menentukan syarat – syarat informasi

c. Menganalisa kebutuhan – kebutuhan sistem

d. Merancang sistem yang direkomendasikan

e. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak

f. Menguji dan mempertahankan sistem

g. Mengiplementasikan dan mengevaluasikan.

E. Tahap – tahap pengembangan sistem

1. Mendefenisikan masalah – masalah lebih user

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user.

3. Memlilih alternative, metode pemecahan masalah yang paling tepat

4. Merancanakan dan memenerapkan alasan mengapa sistem harus diperbaiki.

F. Analisi sistem

1. Pengertian analisis sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluais permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

2. Tahap – tahap analisis sistem

a. Identifry

1) Identifikasi penyebab masalah

2) Identifikasi personil – personil kunci atau pelaku sistem yang langsung atau tidak menyebabkan masalah.

b. Understand

Dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada beroperasi, kemudian mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelamahan dan kebutuhan pemakai untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.

Langkah – langkah memahami sistem yang ada :

1) Menentukan jenis penelitian

2) Merancanakan jadwal penelitian

a) Mengatur jadwal wawancara

b) Mengatur jadwal observasi

c) Mengatur jadwal pengambilan sistem

3) Membuat jadwal penguasaan penelitian

4) Membuat agenda wawancara

5) Mengumpulkan hasil penelitian

c. Anlyze yaitu menganalisis sistem yang ada saat ini

d. Membuat laporan hasil analisis yaitu tahapan melaporkan hasil temuan hasil analisis sistem oleh seorang analis, yang meliputi ;

1) Alasan melakukan penelitian

2) Permasalahan – permasalahan

3) Identifikasi penyebab masalah

4) Penelitian yang dilakukan

5) Hasil analisis

6) Kesimpulan anlisis

7) Rekomendasi umum

G. Alat bantu analisis

Beberapa alat bantu yang memudahkan dalam analisis antara lain Event list, bagan alir dokumen ( dokumen flow chart) serta bagan alir sistem.

1. Event list

Adalah daftar narasi stimulasi (daftar kegiatan) yang terjadi dalam lingkungan dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem. Event list mendeskripsikan kegiatan yang merupakan aliran data yang dibutuhkan oleh sistem untuk proses mengidentifikasi kegiatan.

2. Bagan alir dokumen

Bagan alir dokumen atau bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan – tembusannya.

Bagan alir dokumen tampak pada table 1.1 sebagai berikut

Table 1.1 Bagan Alir Dokumen

Symbol

Keterangan

Akhir atau penyela, akhir proses

Disket

Kartu plong, mendifinisikan input atau output yang menggunakan kartu plong

Pita kertas berlubang, mendifinisikan input atau output yang menggunakan pita kertas berlubang

Pita magnetic, mendifinisikan input atau output yang menggunakan pita magnetik

Drum magnetic, mendifinisikan input atau output yang menggunakan drum magnetic.

Hard disk

Menunjukan proses pengurutan data secara non komputer

3. Kamus data

Pada tahap analisis sistem digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir disistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan informasi yang dibutuhkan pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, laporan – laporan dari data base.

KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD dan memuat keterangan tentang struktur data yang ada di DAD

Table 1.2 Simbol Dalam Kamus Data

Simbol

Keterangan

=

Terdiri dari, terbentuk dari, atau nsama dengan

+

Dan

( )

Optional ( boleh ada boleh tidak )

n { } m

Literasi ( elemen data didalam kurung brace beriterasi mulai minimum n kali dan maksimum m kali )

Memilih salah satu dari element – elemen data didalam kurung

[ ]

Bracket ini

* *

Keterangan setelah tanda iro adalah komentar

I

Sama dengan simol [ ]

Sumber. Jogiyanto. H. M, 1999

4. Diagram context

Context diagram adalah bagian dari data flow diagram yang berfungsi mematakan model – model lingkungan yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Context diagram menyoroti sejumlah karakteristik sistem yang penting yaitu :

a. Pemakai komunikasi

b. Data masuk

c. Data keluar

d. Penyimpanan data digunakan antara sistem dengan pemakai

e. Komunikasi

f. Batasan antara sistem dan lingkungan

Simbol – simbol yang digunakan

Table 2.1

Simbol

keterangan

Proses

Berfungsi untuk menunjukan transformasi dan masukan keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi satu keluaran atau sebaliknya

Aliran data

Yaitu komponen yang diprenstasikan dengan menunjukan anak panah sebagai petunjuk aliran atau gerak informasi atau paket data

Terminator

Yaitu komponen dalam model yang dipresentasikan dengan menggunakan presegi panjang yang mewakili entity luar dimana system berkomunikasi.

5. Diagram alir data / DAD

a. Pengertian dan simbol

Menggambarkan secara logika bagaimana fungsi – fungsi sistem informasi akan bekerja tanpa mempertimbangkan lingkungan fifik dimana data tersebut akan disimpan ( menggambarkan arus data dari sistem ).

Gane dan Sarson (1979) memberikan pendekatan dengan teknik yang hanya membutuhkan 4 simbol yaitu

1) Simbol kesatuan keluar yang menyatakan tempat asal atau tujuan data, digambarkan dengan bujur sangkar




Simbol : simbol asal atau tujuan data

2) Simbol proses, menyatakan kegiatan mentrsmisikan dari input menjadi output. Digambarkan dengan segi empat tumpul atau lingkaran

Simbol :




Notase Gane & Sarson Notasi Yourdan & Demaro

3) Simbol arus data, menyatakan aliran atau arus data, digambarkan dengan anak panah.




4) Simbol tempat penyimpanan data, menyatakan penyimpanan data file, berikut gambar penyimpanan data.




Notasi Gane & Sarson Notasi Yourdan & Demaro

Pentimpanan data / file .

6. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah model yang mendiskri[sikan hubungan antara penyimpanan (dalam ERD) ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan data.

Tabel 2.2

Simbol – simbol ERD

Simbol

Nama simbol dan keterangan

Entity

Digunakn untuk menggambarkan obyek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan pemakai

Atribut

Digunakan untuk menggambarkan elemen – elemen dari suatu entity yang menggambarkan entity

Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini disebut relationship

Garis

Digunakan untuk menghubungkan entity dari entity dengan atribut

File non computer yang diarsip urut huruf numerial, alpha betical, cranological / tunggal

Sumber : Husini Iskandar Pohanasa, Kusnan Sriyanto Saiful Bakri. 1997

Dalam ERD dapat terdiri dari jumlah entity yang disebut derjat hubungan. Tetapi hamper semua menggunakan hubungan dengan derajat dua (binary relationship). Pada suatu hubungan tidak menjadi suatu masalah berapapun derajat hubungannya.

H. Perancangan sistem secara umum

1. Pengertian perancangan sistem, perancangan sistem berarti aktifitas penentuan, perancanaan, pemelihan dan pengaturan dari manusia, peralatan prosedur serta aliran kerja.

2. Perancangan komponen sistem secara umum

Perancangan komponen sistem informasi meliputi : model, input, output, database teknologi

3. Perancangan model

Analisis sistem dapat merancang model dari sistem informasi dalam bentuk physical sistem dan logical model. Physical sistem dapat digambarkan melalui bagan alir sister (sistem flowchart) yang menunjukan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol laporan – laporan, hardisk, terminal (akan menunjukan urutan – urutan kegiatan dari sistem informasi). Logical model dari sistem informasi akan menjelaskan bagaiman fungsi – fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja, logical model dapat digambarkan menggunakan diagram arus data (data flow diagram / DFD). Arus dari DFD dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictonary). Pengolahan data dari dari sistem informasi berbasis computer membutuhkan metoda dan prosedur – prosedur yang merupakan bagian dari model sistem.

4. Perancangan data base secara umum

Database merupakan salah satu komponen yang penting sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakaiannya.

Penerapan database dalam sistem informasi disebut database sistem basis data.

Sistem basis data merupakan suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari file – file yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam – macam didalam suatu organisasi. Tipe – tipe file dalam database.

File induk (master file) dibedakan menjadi :

File induk acuan yaitu file yang menjadi acuan yang bersifat statis, jarang berubah nilainya.

File induk dinamik adalah file induk yang menjadi nilai dari record – recordnya, sering berubah.

a. File transaksi

Disebut juga file input, digunakan untuk merekam data hasil transaksi.

b. File laporan

Disebut juga dengan file output yitu yang berisi informasi yang akan ditampilkan.

c. File sejarah

Disebut dengan file arsip file ini berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang.

d. File pelindung (backup file)

Berupa salinan dari file – file yang masih aktif yang digunakan sebagai cadangan bila database yang aktif hilang atau rusak.

e. File kerja (working file)

Disebut juga file sementara (temporary file), dibuat oleh suatu proses program secara sementara untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai.

Langkah – langkah perancanganmdatabase secara umum

1) Terlebih dahulu dilakukan identifikasi file – file yang diperlukan oleh sistem informasi, dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.

2) Memerlukan parameter database file meliputi : tipe file, media file (hardisk, disket), organisasi file (akses langsung, akses urut) field kunci dari file

I. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data menjadi table yang menunjukan entity dan relasinya.

Pada proses normalisasi akan selalu diuji pada beberapa kondisi, apaklah ada kusulitan dalam menambah (input) menghapus, mengubah (update), membaca (retrive) pada suatu database. Bila ada suatu kesulitan pada pengujian tersebut maka akan dipecahkan pada beberapa table lagi atau dengan kata lain perancangan database yang optimal.

Beberapa hal harus diperhatikan :

1. Atribut / atribut kunci

Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa suatu field yang dapart mewakili record misalnya nomor anggota mewakili kunci dari table data anggota suatu perusahan. Field dari nomor anggota ini bersifat unik karena tidak ada yang sama antar nomor anggota satu dengan lainnya.

2. Candidat key atau kunci calon

Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian secara spesifik dari entity.

Tahap – tahap normalisasi data

a. Bentuk tidak normal (unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak akan keharusan mengikuti suatu format tertentu, dimana dapat saja data tidak lengkap atau terdapat duplikasi bila dikumpulkan apa adanya.

b. Bentuk normal kesatu (first normal form)

Merupakan proses yang dilakukan dengan memisah- misahkan data pada field – field yang tepat dapat bersifat otomatis. Juga seluruh record harus lengkap adanya, bentuk ini berupa file – file atau table – table. Ciri khas bentuk normal kesatu adalah tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

c. Bentuk normal kedua (second normal form)

Merupakan proses yang dilakukan dengan jelas membagi data yang ada kedalam kelompok yang berdasarkan menurut field kunci masing – masing dan harus mempunyai hubungan satu dengan lainnya. Syarat bentuk normal kedua atribut utama kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field, dimana kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut yang lain menjadi anggotanya.

d. Bentuk normal ketiga ( third normal form)

Dalam proses ini masih membagi table dalam beberapa bagian supaya setiap table tidak mempunyai field yang bergantung transitif tetapi bergantung penuh pada kunci utama dengan kata lain setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama secara menyeluruh.

e. Bentuk normal boyce – code (BCNF)

Jika berada dalam normal 3 dari bentuk determinannya merupakan kandidat key.

f. Bentuk normal empat (fourth normal form)

Suatu relasi dalam bentuk normal BC, dimana rinci data yang ada didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai atau semua rinci data yang mengalami ketergantungan pada banyak nilai adalah merupakan functional dependence.

g. Bentuk normal kelima (fifth normal form)

Jika direlasikan data yang ada didalam struktur data tidak dapat dikontruksikan dari struktur data yang memuat rinci data lebih sedikit

h. Bentuk normal keenam (six normal form)

Hamper sama dengan bentuk normal kelima yaitu mempunyai bentuk paksaan yang lebih kuat yang menekankan redundensi yang muncul dari kasus multi valuenci dependencies.

J. Konsep basis data dan sistem manajemen database

1. Konsep database

Database adalah suatu koleksi data computer atau kumpulan file – file yang saling berhubungan dimana hubungannya ditunjukan melalui field kunci dari setiap file yang ada.

Dua tujuan utama konsep database yaitu meminimalkan pengutangkan dan mencapai indepedensi data, kebebasan data.

Kebebasan data meliputi :

a. Physical data independence ; kemampuan atau kebolehan untuk merubah pola fisik atau struktur database tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.

b. Logical data independence ; kemampuan atau kebolehan untuk membuat perubahan pola konseptual tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data misalnya manipulasi isi atau mengubah isi atau laporan.

Independence data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam table untuk mengakses data.

Beberapa keuntungan pemrosesan data berdasarkan database:

1) Pencegahan redundansi data menghindari pengulungan penyimpanan melalui struktur yang logic dan hemat (menghindari penyimpanan data berulang pada file)

2) Konsistensi data dengan pengendalian dupllikasi data maka tampilan data selalu koonsisten karena penyimpanan yang sama.

3) Integrasi data dengan di organisasikannya dalam suatu struktur tunggal hubungan – hubungan logic diantara entitas data yang berkaitan, maka pengguna dapat dengan mudah menghubungkan suatu data dengan data lain.

4) Multiple user : pemakaian data bersamaan pada waktu yang sama dengan sistem Network / LAN (local area network).

5) Standarisasi data : dengan mendefenisasikan data dan pembakuan data akan menghindari ketidakseragaman format.

6) Kemudahan pembuatan aplikasi sistem karena data sudah diintegrasikan dengan hubungan – hubungan antar file dan tidak dalam bentuk berkas – berkas terpisah.

7) Kemudahan akses karena merupakan koleksi data computer yang diorganisasikan.

8) Kebebasan data

9) Keamanan data : karena dilengkapi program atau fasilitas keamanan dari sistem oprasinya dengan pengendalian pemakaian password, pengacakan data / enkrip dan lain – lain.

10) Database manajemen system (DBMS)

DBMS adalah kumpulan file – file yang saling berhubungan beserta perangkat lunak / software atau program penelolahannya (menambah, mengurangi, menghapus, edit dan lain sebagainya).

Basis data : basis data yang berisi sejumlah obyek basis data (seperti file / table, indeks dan lain – lainnya).

Keuntungan DBMS :

1. Mengambil data dan informasi secara cepat dengan hubungan – hubungan logis dan program pengolahannya seperti query memungkinkan pemakai memanggil data dalam hitungan detik / menit.

2. Akses dengan berbagi cara : misalnya dengan memakai field kunci dan bahasa pemograman.

3. Fleksibilitas : karena indepedensi data, data dapat ditambahkan maupun dikurangi dari database tanpa harus memodifikasi program aplikasi.

4. Keamanan : fasilitas seperti kata sandi (password), direktori pemakai, bahasa sandi (encryption).

5. Integritas data dapat dipertahankan karena dihindari data yang selalu bertentangan (updating data).

6. Manajemen data dapat lebih baik karena penyimpanan yang terpusat, sehingga organisasi tahu dimana data berada.

K. Desain input – output

1. Desain input

Tujuan desain input :

a. Mengefektifkan biaya masukan data

b. Mencapai keakruatan sistem yang tinggi

c. Menjamin pemasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai

Dalam mendesain data ada beberapa tipe input :

1) Eksternal : pemasukan data bearasal dari luar organisasi

2) Internal : pemasukan data akan hasil komunikasi computer dengan sistem

3) Oprasional : pemasukan data akan hasil komunikasi computer dengan sistem

2. Desain output

Desain output adalah keluaran yang dihasilkan dari rancangan system

L. Kerangka Teori




BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.


B. Jenis dan rancangan penelitian

1. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif yang menguraikan sistem informasi pelayanan dokter praktek di poliklinik UDINUS.

2. Rancangan penelitian

Mengobservasi sistem informasi pelayanan dokter praktek saat ini guna merancang sistem informasi pelayanan dokter praktek dengan pendekatan cross sectional

C. Obyek dan subyek penelitian

1 Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah sistem informasi pelayanan dokter praktek di poliklinik UDINUS.

2 Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah semua pihak yang terlibat dalam pelayanan dokter praktek yaitu ;

a. Dokter praktek

b. Petugas pendaftaran

c. Petugas obat

D. Variabel dan defenisi oprasional

1 Data pasien

variabel

Defenisi oprasional

Tipe

1. Nama pasien

2. Alamat pasien

3. Jenis kelamin

4. TTL

5. Nama ortu

6. Alamat ortu

7. No rekam medis

8. Data keluhan

1. Nama pasien yang mendaftar untuk periksa.

2. Tempat tinggal pasien yang melakukan pemeriksaan

3. Jenis kelamin yang membedakan antara pasien laki-laki dan perempuan

4. Tempat atau tanggal yang tercantum pada saat pasien mendaftar

5. Nama orang tua pasien yang melakukan pemeriksaan

6. Alamat yang menunjukan tempat tinggal keluarga pasien

7. Nomor yang didapat pasien pada saat pertama berkunjung

8. Data yang dikeluhkan kepada pasien pada saat periksa

Character

Character

Character

Date

Character

Character

character

2 Data Klinis

Variabel

Defenisi oprasional

Tipe

1. Pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan penunjang

3. Data penyakit

a. nama diagnosa

b. kode diagnosa

4. Data tindakan

a. nama tindakan

b. kode tindakan

5. Data vaksinasi

a. jenis vaksinasi

b. dosis vaksinasi

c. sasaran

Pemeeriksaan fisik oleh dokter

Data yang digunakan untuk penunjang diagnosis

Nama penyakit yang diderita pasien setelah dilakukan pemeriksaa

Kode penyakit yang di diagnose oleh dokter

1. Nama tindakan : tindakan apa yang diberikan

2. Kode tindakan : kode tindakan apa yang diberikan

1. Jenis vaksin

Jenis vaksin apa yang diberikan

2. Dosis vaksin

Jumlah dosis yang diberikan

3. Sasaran

Sasaran yang diberikan adalah pasien

Charater

Charater

Charater

Charater

Charater

Charater

Charater

Numeric

Charater

i. E. Alat dan cara pengumpulan data penelitian

1. Alat Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara adalah tanya jawab untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Wawancara dilakukan dengan dokter pratek untuk mengetahui kegiatan petugas pemegang program terhadap sistem yang akan dibuat mengenai informasi apa yang dihasilkan dan bentuk informasi dalam sistem monitoring. petugas pencatat dan pengolah data di poliklinik untuk mengetahui data pasien, data kunjungan pasien.

Alat wawancara : Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan kepada :

1) Dokter pratek untuk mengetahui keterangan : Kebijakan yang ditetapkan oleh pelayanan dokter pratek ?

a) Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen ?

b) Kendala – kendala dalam memperoleh informasi ?

c) Pengguna informasi dan tingkat kewenangan akses?

d) Harapan dan dukungan dengan adanya sistem informasi ?

2) Kepala pemegang program untuk mengetahui :

a) Tugas pokok dari masing-masing pelaku?

b) Masalah-masalah dalam sistem informasi?

c) Harapan dan dukungan dengan adanya sistem informasi?

d) Formulir-formulir apa saja yang digunakan?

e) Pencatatan data, pengolahan serta pelaporan dari kegiatan pelayanan pasien?

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap sistem yang dikerjakan saat ini. Dengan mengobservasi formulir dari catatan yang digunakan untuk database antara lain : data pasien, data kunjungan pasien, data pendaftaran pasien, data poliklinik dan data semua kegiatan pencatatan dan pelaporan dan data resep sehingga dapat mengobservasi proses-proses informasi pada sistem administrasi kegiatan pelayanan dokter pratek untuk memonitoring pelayana dokter, perawat, serta petugas.

  1. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dengan cara observasi dan wawancara dengan responden terdiri dari :

1) dokter pratek

2) petugas loket pendaftaran

3) petugas loket obat

4) Kepala Pemegang Program Unit Pelayanan Poliklinik Gigi.

5) Kepala Pemegang Program Unit Pelayanan Laboratorium.

6) Kepala Pemegang Program Unit Pelayanan Pendaftaran.

b. Data Sekunder

Yaitu semua data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan diperoleh dari:

1) Struktur organisasi.

2) Standart minimal pelayanan dokter pratek atau prosedur pelayanan

Dokter pratek poliklinik UDINUS.

3) Formulir-formulir yang digunakan dalam administrasi kegiatan atau

pelayanan pasien dalam dokter pratek poliklinik UDINUS.

4) Laporan-laporan administrasi kegiatan pelayanan pasien dalam

gedung dokter pratek poliklinik UDINUS..

E. Pengolahan data dan analisis

1. Pengolahan data

a. Editing yaitu memperbaiki / membaca kembali sebelum diolah

b. Klasifikasi yaitu mengelomopokan dari setiap data tersebut untuk mempermudah pengolahan data.

2. Analisis data

Analisi data menggunakan analisis diskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan dan mengguraikan data – data hasil penelitian yaitu sistem informasi pelayanan rawat jalan di puskesmas yang sedang berjalan yang kemudian dibuat sistem informasi pelayanan rawat jalan puskesmas berbasis komputer.

3. Analisis sistem

Untuk mengambarkan sistem informasi yang berjalan (proses) dengan diagram grifik.

4. Perancangan sistem dengan tahapan sebagai berikut :

a. Flow of dokumen atau alur dokumen yaitu menggambarkan alur dokumen atau informasi (urutan kegiatan dari sistem iinformasi).

b. Identifikasi data dan informasi melalui diagram fisik dan diagram logic (grafik levelled) yang telah dibuat untuk mengenali data apa saja yang akan diproses dalam sistem dan informasi apa saja yang akan dihasilkan.

c. Identifikais proses yaitu untukmengenali dan mendaftar adanya proses atau daftar kejadian dalam sistem informasi.

d. Context diagram untuk menggambarkan sistem dalam suatu lingkaran dan hubungan dengan senitas luar (menggunakan soft ware easy Cse dekomposisi: overview diagram).

e. DFD leveled untuk menggambarkan diagram logic maupun fisik diagram logic menekankan proses – proses dan aliran dari dan keluar system diagram fisik menekankan bagaimana dan oleh siapa proses – proses dalam sistem tersebut dilakukan ( menggunakan soft ware easy case ).

f. Entityrelationship diagram yang menunjukan hubungan penyimpanan

g. Perancangan data

h. Kamus data yang menjelaskan secara bertulis mengenai data dan komponen data yang berada dalam data base.

i. Desain input dan output

1. Desain input untuk menentukan kebutuhan input atau pemasukan data yang ditentukan dari drd level

2. Desain output untuk merancang hasil atau produk dari sistem informasi yang berupa laporan.

1. Alat penelitian

a. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara adalah tanya jawab untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan peneliti sambil bertatap muka antara pewawancara dengan respoden . wawancara dilakukan dengan dokter praktek untuk mengetahui data pasien,data kunjungan pasien.serta untuk mengetahui kendala atau hambatan sistem informasih tentang administrasi kegiatan dalam pelayanan Wawancara dilakukan dengan petugas pendaftaran dan petugas rekam medis untuk mengetahui kendala atau hambatan sistem informasi tentang pelayanan pendaftaran pasien rawat jalan. Sedangkan dokter pratek untuk mengetahui kehadiran petugas dan petugas rekam medis tentang sistem yang akan dibuat mengenai informasi apa yang dihasilkan dan di bentuk informasi dalam sistem monitoring.

b. Observasi

Oservasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap sistem yang berjalan saat ini . dengan memgobservasi formulir dari catatan yang digunakan untuk data base antara lain data pasien,data klinis, dan dat a semua kegiatan pencatanan dan pelaporan data resep sehingga dapat mengobservasi proses-proses informasih pada sistem administrasi kegiatan pelayanan dalam pratek dokter umum Mengobservasi formulir pencatatan yang digunakan mengobservasi proses-proses informasi pada sistem informasi poliklinik untuk monitoring pelayanan dokter. Mengobservasi data base antara lain; data pasien, data dokter dan data pemeriksaan.

2. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh dengan cara wawancara dengan responden terdiri dari :

1). Dokter pratek umum

2). Kepala loket pelayanan rawat jalan

3). Petugas loket

b. Data sekunder

Yaitu semua data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan diperoleh dari dokumen atau arsip dari laporan poliklinik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar